menu melayang

POP UP NOTIFIKASI PEMBELI

Senin, 14 Agustus 2023

Anjloknya Angka Pernikahan di China

Anjloknya Angka Pernikahan di China
Hari ini di kalangan anak-anak muda di China ada pameo bahwa ‘menikah itu seperti masuk neraka.” Ungkapan ini berawal dari seorang pengguna Weibo di China. Memang terdengar lucu, tetapi ini bukan lelucon karena sentimen terhadap pernikahan sangat negatif di kalangan anak-anak muda di negeri Tirai Bambu ini.
Tahun 2020 lalu China mencatat angka pernikahan terendah. Jumlah pernikahan turun menjadi 6,83 juta, yang terendah sejak aktivitas pencatatan dimulai pada tahun 1986. Tingkat pernikahan di China menurun drastis selama dekade terakhir.
Terlepas dari kuatnya dorongan pemerintah, warga muda China tidak bergeming dan tetap memilih lajang. Mereka tidak mau menikah. Tak pelak, ini hanya memperparah krisis demografis yang sedang berlangsung di negara ini.
Saya pernah menonton sebuah film dokumenter tentang sebuah pasangan yang berpose untuk foto sebelum pernikahan (pre-wedding) di suatu kota di China. Pengantin perempuan dengan gugup menyilangkan tangannya ke lengan calon pengantin pria.
zoom-in-whitePerbesar
Rupanya ini karena permintaan fotografer. Mereka adalah pasangan palsu yang merupakan bagian sebuah pertunjukan yang diatur oleh seorang artis. Si artis itu memilih secara acak dua orang asing di jalan. Mereka menikah hanya untuk kemudian bercerai dalam waktu 48 jam.
Banyak anak-anak muda di China yang berani menggugat institusi pernikahan. Sebagian besar, terutama perempuan, percaya bahwa mereka sanggup menjalani kehidupan yang baik dengan melajang.
Bagi mereka memiliki keluarga hanyalah beban. Mereka tidak membutuhkan pernikahan. Mereka ingin berpikir jernih tentang apa yang mereka inginkan sebelum menikah, bukan karena hendak memenuhi harapan orang lain, termasuk orang tua dan masyarakat. Jutaan anak-anak muda di China semakin tidak memercayai pentingnya pernikahan.
Sebetulnya tidak semua anak-anak muda di China membenci pernikahan. Mereka cukup menyukainya tapi dengan cara-cara yang kreatif. Kita masih bisa menemukan banyak pasangan yang menikah di taman hiburan.
Ilustrasi menentukan lokasi pesta pernikahan. Foto: YEINISM/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menentukan lokasi pesta pernikahan. Foto: YEINISM/Shutterstock
Atau yang memilih pesta pernikahan massal selama festival es. Bagi mereka, mencintai satu sama lain seperti es dan salju, putih murni dan indah, cukup dramatis tetapi juga manis. Dan buat mereka hal ini pasti lebih baik daripada tidak ingin menikah sama sekali.
Angka pernikahan di negara ini mencapai puncaknya pada 2013. Hampir 13,5 juta pasangan menikah. Jumlah itu hampir dua kali lipat dari angka tahun 2020 lalu. Angka ini juga melebihi seluruh penduduk di beberapa negara.
Tetapi dalam dekade terakhir, tingkat pernikahan China turun cepat dan drastis. Masyarakat sudah banyak menua dan uzur. Dalam dekade berikutnya diprediksi sekitar 400 juta orang akan berusia 60 tahun ke atas di China. Jumlah ini adalah 30 persen dari total populasi.
Tingkat kelahiran di China juga anjlok tahun 2022. Populasi menyusut untuk pertama kalinya dalam enam dekade. Lonceng peringatan mulai berdering di kalangan pihak berkuasa.
Ilustrasi pacaran. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pacaran. Foto: Shutter Stock
Pemerintah telah mengadakan acara kencan massal dan pengurangan biaya sosial menyangkut harga pengantin; jumlah yang dibayarkan kepada keluarga calon mempelai perempuan.
Pemerintah juga mewajibkan 30 hari masa tunggu sebelum perceraian. Pemerintah telah meluncurkan banyak program untuk mendorong anak-anak muda agar mau menikah. Tetapi hasilnya tidak menggembirakan
Kaum perempuan di China semakin memandang pernikahan sebagai alat untuk menindas mereka. Mereka menuntut kesetaraan dalam membesarkan anak dan menolak untuk menikah muda.
Antara 2010 dan 2020, usia rata-rata bagi perempuan untuk menikah untuk pertama kalinya meningkat dari 24 tahun menjadi hampir 29 tahun. Dengan melonjaknya tingkat pengangguran di China, pernikahan bukan lagi pilihan utama bagi anak-anak muda.
Sungguh pun pemerintah China terus berkoar dan berperilaku seperti kerabat jauh yang kepo agar anak-anak muda mau menikah, upaya ini tidak berhasil. Agaknya uluran tangan pihak lain bisa membantu China, semisal konsultan perjodohan yang ikonik ala Seema Taparia dari Mumbai.
Sumber Penulis : Donny Syofyan / kumparan

Baca juga :
 

MAU BELAJAR DIGITAL MARKETING


Pengalaman Kami memiliki pengalaman bertahun-tahun, dan menghasilkan ratusan video..


Kualitas tinggi Beberapa desain video kami telah menghasilkan puluhan rupiah.


Cepat Anda tidak perlu menunggu lama, Karena sudah ada jadwal pelatihan.


Fasilitas Template Tidak hanya mendesain video, kami juga Memberikan template Anda.

Blog Post

Related Post

Back to Top

Translate


Cari Artikel

Arsip Blog

tag

Jasa video animasi Arsitektur & Desain, Jasa video animasi Buku Bangunan, Jasa video animasi Buku Codes & Standars, Jasa video animasi Buku Dekorasi & Ornamen, Jasa video animasi Buku Desain Dapur, Jasa video animasi Buku Desain Kamar, Jasa video animasi Buku Desain Ruang Keluarga, Jasa video animasi Buku Desain Ruang Tamu, Jasa video animasi Buku Desain Rumah, Jasa video animasi Buku Interior & Eksterior, Jasa video animasi Buku Metode, Jasa video animasi Buku Taman, Jasa video animasi Material Bangunan, Jasa video animasi Buku Hukum, Jasa video animasi Buku Gender & Hukum, Jasa video animasi Buku Hukum Dagang, Jasa video animasi Buku Hukum Perdata, Jasa video animasi Buku Hukum Internasional, Jasa video animasi Buku Hukum Pidana, Jasa video animasi Buku Kemanusiaan, Jasa video animasi Buku Politik & Hukum, Jasa video animasi Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan, Jasa video animasi UUD 1945, Jasa video animasi Buku Import, Jasa video animasi Agriculture Book Import, Jasa video animasi Art & Novel Import, Jasa video animasi Child & Teenager Book Import, Jasa video animasi Computer Book Import,